Wednesday 20 June 2018

KONSEP FIQIH IMAM SYAFI'I

Pola Pikir Imam Syafi'i- Tida terpikirkan sebelumnya oleh Imam Syafi'i bahwa ia akan membentuk madzhab fiqhiyah yang baru diluar madzhabnya Imam Malik. Kecuali setelah ia pindah dan menetap dibagdad pada tahun ( 184 H ) . dan sebelumnya ia mengira bahwa para pengikut madzhab Maliki menentang ahli ro'yu Madinah sampai dikatakan sebagai Nashirul Hadits.

Imam Syafi'i setelah menetap dibagdad, Beliau berguru kepada seorang ulama Iraq yang bernama Muhammad bin Al-Hasan. Beliau banyak berdiskusi dan bertukar pikiran dengan para ulama disana. Setelah melakukan diskusi tersebut, Imam Syafi'i menemukan beberapa kekurang dan kekeliruan,baik dalam pendapat fiqih Iraq maupun fiqih Madinah. Akhirnya Imam Syafi'i mengeluarkan pendapat baru sebagai pengganti pendapatnya yang keliru sebelumnya.


Yaitu:
1. Periode Mekkah Al-Mukarramah,
2. Periode Bagdad ( ketika Imam Syafi'i tinggal disana yang kedua kalinya ) dan
3. Periode Mesir.

Imam Syafi'i ketika tinggal di Madinah dan Beliau menyampaikan ilmunya selama 9 tahun. Kota Madinah sangat subur dengan ilmu pengetahuan berkat Beliau. banyak pendapat yang bertentangan dengan para ulama lainnya yang sezaman dengan Imam Syafi'i, maka Beliau- Imam Syafi'i banyak mengumpulkan dan menelaah hadits. Sehingga ilmu Hadits berkembanglah dengan pesat saat itu.

Imam Syai'i banyak mengadakan kajian-kajian ilmu baik dimasjid maupun diperguruan tinggi. Oleh karenanya, Imam Syafi'i memiliki pengaruh yang sangat besar disana. Sedangkan ketika Imam Syafi'i tinggal dibagdad sekitar tiga tahun lamanya dimulai pada ( tahun 195 H ) , Imam Syafi'i melakukan penelaahan kembali tentang pendapat fuqoha terdahulu yang banyak diikuti oleh masyarakat pada masa itu. Dan merajihkan pendapat para sohabat radhiyallahu'anhum serta para pendapat Tabi'in.

Imam Syafi'i kemudian Beliau pindah ke Mesir pada ( tahun 199 H ) , Tinggal disana selama 4 tahun sampai Beliau Wafat. Saat itu pendapatnya sudah sangat matang dan banyak sudah mengeluarkan ijtihad yang sebelumnya Imam Syafi'i keluarkan. Sehingga muncullah darinya pendapat baru { Qoul Jadid } dan pendapat lama { Qoul Qadim }.

Imam Syafi'i menetapkan pemdapat lamanya yang rajih,menghapuskan pendap lamanya yang keliru dan menambahkan pada pendapatnya yang kurang sempurna. Dan jika Imam Syafi'i tidak mendapatkan pendapatnya mana yang lebih rajih, apakah pendapat lamanya ataukah pendapat barunya. Maka, Imam Syafi'i menyebutkan kedua pendapatnya tersebut.

Pola Pikir Imam Syafi'i-Pemikiran Fiqih Imam Syafi'i-Kitab-kitab Imam Syafi'i-DIANTARA KITAB-KITABNYA YANG POPULER YAITU

Pemikiran Fiqih Imam Syafi'i
Penukilan Fiqih Imam Syafi'i melalui tiga jalan,yaitu:
1. Dari apa yang telah dilakukan Imam Syafi'i dalam mengembangkan madzhabnya,
2. Dari para muridnya yang setia dan
3. Dari kitab-kitab yang telah Imam Syafi'i tulis sendiri.

Berbeda dengan ulam yang lainnya, Imam Syafi'i adalah seorang Ulama yang mengembangkan madzhabnya dan menulis kitab-kitabnya dengan tangannya sendiri. Maka ulama yang lain pun berguru kepadanya dan serta ikut mengembangkan madzhabnya.

Kitab-kitab Imam Syafi'i 
Setelah lama berkecimpung didunia dalam dunia Ijtihad, Baths [ penelitian ] dan fatwa, Imam Syafi'i mulai menggeluti bidang penulisan kitab. Beliau- Imam Syafi'i mulai dengan kitab yang berisi tentang kesimpulan pendapatnya tentang masalah-masalah yang diperselisihkan .

DIANTARA KITAB-KITABNYA YANG POPULER YAITU:
A. Ar-Risalah,
B, Kitab Al-Hujjah,
C. Al-Umm,
D. Ahkamul Qur'an,
E. Ibthalil Istihsan dan
F. Kitab Jama'ul Ulum.

0 comments:

Post a Comment

blog ini bersifat dofollow,bebas nitip link dan berkomentarlah yang sopan.