Wednesday 6 June 2018

KONSEP DAN PEMIKIRAN MADZHAB IMAM HANAFI

Imam abu Hanifah menggantikan posisi Imam Hammad bin Abi Sulaiman yang meninggal pada tahun 120 H. Dalam mengajar Imam Hanafi sering mengemukakan hal-hal baru dan sering juga mendebat banyak pendapat,bahkan dalam mengajar tidak sekali Beliau  menggunakan metode diskusi dengan murid-muridnya,dan jika permasalahan sudah sampai kepermasalahan adat,maslahah dan masalah keadilan,semuanya terdiam.

Namun disaat yang sama menghargai pendapat orang lain,ahli ibadah,zuhud,wara' dan tawadhu'. Dengan demikian Imam Abu Hanafi menggabungkan dua dunia; dunia pasar dan dua ilmu, dari dunia pasar Beliau mendapatkan kekuatan berdebat dan logika, dan dari dunia ilmu Beliau mendapat sinar ke-tawadhu'-an. Dengan segala kelebihan yang dimilikinya menyebabkan banyak orang yang mengikuti majlis ilmu dan metodenya dalam fiqih.

Dan tidak sedikit pula pujian datang baik secara terang-terangan disampaikan kepada Imam Hanafi maupun tidak,baik yang sealiran dengan Imam Hanafi maupun yang tidak,dari khalifah maupun dari masyarakat biasa. Imam Hanafi dalam mengajar,metode Beliau mirip dengan metode yang dipakai socrates.

Imam Abu Hanafi tidak sekedar menyampaikan ceramah,bahkan Imam Hanafi lebih banyak mengemukakan masalah-masalah dan dilemparkan kepada murid-murid Beliau sembari memberikan dasar-dasar pijakan dalam menetapkan hukum,kemudian mereka berdiskusi dan berdebat bersamanya,dan diakhir Imam Abu Hanafi baru mengeluarkan pendapatnya.

Penilaian Para Ulama Terhadap Imam Abu Hanafi
Berikut ini beberapa penilaian para ulama tentang Imam Abu Hanafi,diantaranya:
Yahya bin Ma'in berkata," Abu Hanifah adalah orang yang tsiqoh,dan tidak membicarakan hadits kecuali yang Beliau hafal dan tidak membicarakan apa-apa yang tidak hafal". Dan dalam waktu yang lain Beliau berkata,"Abu Hanifah laa ba'sa bih, dia tidak berdusta,orang yang jujur,tidak tertuduh dengan berdusta".. 

Ulama yang Semasa dengan Imam Abu Hanafi
Diantara ulama-ulama yang semasa dengannya diKuffah adalah Imam Sufyan ats-Tsauri r.a ( Ulama Hadits ) Imam Syarik bin Abdillah an-Nakha'i ( Ulama Fiqih ) dan Muhammad bin Abdurrahman bin Abi Laila ( Ulama Fiqih ). Hubungan antara Imam Abu Hanifah dengan mereka tidak terlalu baik,perdebatan antar AHLI HADITS dan AHLI RA'YI berpengaruh pada hubungan Imam Abu Hanifah dengan Imam ats-Tsauri r.a, sedangkan dengan Imam Ibnu Abi Laila r.a, yang waktu itu menjadi qadhi dikufah,kurang harmonis juga karena Imam Abu Hanafi sering mengeluarkan fatwa yang berbeda dengan Imam Ibnu Abi Laila r.a,sehingga  kadang-kadang ada peringatan dari pemimpin negri agar Imam Abu Hanifah tidak mengeluarkan fatwa,sementara dengan Imam Syarik r.a, ada sedikit persaingan karena satu masa.


Imam abu Hanifah - Ulama yang Semasa dengan Imam Abu Hanafi - Murid-murid Imam Abu Hanifah yang Mashur - METODE FIQIH IMAM ABU HANAFI - PENDAPAT PARA PENGIKUT IMAM ABU HANAFI YANG BERBEDA

Murid-murid Imam Abu Hanifah yang Mashur:
A. Abu Yusuf Ya'qub bin Ibrahim dari kufah ( 113-182 H ). Beliau menjadi hakim agung dimasa khalifah Harun Al-Rasyid. Beliau juga sebagai mujtahid mutlak ( mujtahid yang menguasai seluruh disiplin Ilmu Fiqih ).
B. Muhammad bin Hasan Asy Syaibani ( 132-189 H ). Lahir di Damaskus ( Syuriah ) dan besar dikufah dan menimba Ilmu di bagdad.pernah menimba Ilmu kepada Imam Malik bin Anas . Ia juga termasuk mujtahid mutlak. Ia menulis kitab " dlahirur riwayah " sebagai pegangan Madzhab Abu Hanafi.
C. Abu Hudzail Zufar bin Hudzail bin Qais ( 110-158 H ) Ia juga sebagai mujtahid mutlak.
D. Hasan bin Ziyad Al-Lu'lu'iy ( W 204 H ). Dalam urusan fiqih beliau belum mencapai Abu Hanafi dan dua muridnya.

METODE FIQIH IMAM ABU HANAFI
Adapun metodenya  dalam Fiqih  sebagai mana perkataan Imam Abu Hanafi sendiri:" Saya mengambil dari kitabullah jika ada,jika tidak saya temukan saya mengambil dari Sunnah dan Atsar dari Rasululloh Saw. yang sahih dan saya yakini kebenarannya,dan jika saya tidak temukan dari Kitabulloh dan Sunnah Rasululloh Saw, saya cari perkataan sahabat, saya ambil yang saya butuhkan,kemudian saya tidak akan mencari yang ada diluar perkataan mereka,jika permasalahan burujung pada Ibrahim ,Sya'bi,Al-Hasan,Ibnu Sirin dan Sa'id bin Musayyib ( karena Beliau menganggap mereka adalah mujtahid ) maka saya akan berijtihad sebagaimana mereka ijtihad".

PENDAPAT PARA PENGIKUT IMAM ABU HANAFI YANG BERBEDA
Orang yang membaca khazanah fiqih Hanafi akan mendapatkan bahwa para sahabat-sahabat Imam Abu Hanafi  berbeda pendapat dengan beliau pada banyak masalah-masalah hukum,bahkan orang-orang yang ahli mengenai Ushul yang dibangun diatas Fiqih meng-istinbatkan ( menyimpulkan ) bahwa mereka para sahabat Imam Abu Hanfi menyelisihi Beliau dibeberap qoidah-qoidah pokok. Pendapat-pendapat sahabat Imam Abu Hanafi ini dikenal sebagai pendapat-pendapat guru mereka dari Madzhab Imam Abu Hanafi dan hal itu dikarenakan Madzhab Imam Abu Hanafi dan hal itu dikarenakan Madzhab Imam Abu Hanafi merupakan kumpulan pendapat-pendapat dari Madrasah fiqih diPrakarsai oleh Imam Abu Hanafi.

Baca juga beografi Konsep fiqih Imam Syafi'i !!!

0 comments:

Post a Comment

blog ini bersifat dofollow,bebas nitip link dan berkomentarlah yang sopan.